Orang bali yang hidup lebih banyak berdasarkan ajaran Hindu yang merupakan Agama dan adat yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Sampai sekarang masyarakat Hindu Bali masih mempertahankan Agama, adat istiadat dan budaya yang telah ada sampai sekarang ini. Agama hindu sebagai dasar dalam melakukan kegiatan sehari-hari, misalnya mencari dewasa ayu sebelum akan melakukan kegiatan, biasanya zaman dulu orang Bali lebih banyak bekerja sebagai petani atau nelayan dan beberapa pekerjaan non formal lainnya. Misalnya orang Bali selalu mencari hari baik untuk memulai kegiatan, misalnya untuk petani mencari dewasa ayu untuk Ngurit menanam benih padi dan untuk nelayan biasanya mencari dewasa ayu untuk membuat bubu, jaring dan lain sebagainya. Selain untuk kegiatan pekerjaan itu, ada juga dewasa ayu yang lain yaitu mencari hari baik untuk membangun rumah, pindah rumah dan lain-lain. Semua hari baik yang dicari tersebut tentu berdasarkan Hindu dan kalender Bali yang sudah ada perhitungannya. Bicara soal kalender Bali, banyak sekali yang bisa diketahui dari benda yang namanya Kalender Bali tersebut, orang Bali dalam mencari hari baik selalu berusaha mencarinya dengan kalender Bali. Sama halnya dengan kelahiran manusia, menurut orang Bali setiap manusia yang lahir ke dunia ini akan memiliki hari yang namanya Otonon selain juga memiliki hari ulang tahun secara nasional yang dihitung setiap tahun sekali berdasarkan umur kalender. Otonan tersebut adalah hari ulang tahun menurut Hindu. Kata Otonan berasal dari bahasa Jawa Kuno yang telah menjadi kosakata bahasa Bali yang berasal dari kata “wetu” atau “metu” yang artinya keluar, lahir atau menjelma. Dari kata “wetu” menjadi “weton” dan selanjutnya berubah menjadi “oton” atau “otonan”. Demikian pula kata “piodalan” dari kata “wedal” berubah menjadi “odal” atau “odalan” yang juga mengandung makna yang sama dengan “weton” tersebut di atas. Di dalam bahasa Sanskerta kata yang mengandung pengertian kelahiran adalah “janma” dan kata “janmadina” atau “janmastami” mengandung makna “hari kelahiran” atau hari ulang tahun. Hari kelahiran umat Hindu di Indonesia, khususnya di Jawa dan Bali diperingati berdasarkan kalender Bali-Jawa yang disebut pasaran. Kalender ini mempergunakan perhitungan “Wuku” yang jumlahnya 30 Wuku 210 hari dalam satu tahun Jawa-Bali, Sapta Wara Pasaran Tujuh dan Panca Wara Pasaran Lima. Jadi hari kelahiran seseorang diperingati setiap enam bulan sekali menurut perhitungan 35 hari sekali atau “Pitu Wulanan” di Jawa dengan perhitungan setiap bulannya 30 hari. Misalnya seorang yang lahir pada hari Rabu Wage Wuku Klawu atau Buda Cemeng Klawu, maka setiap hari tersebut datang dalam jangka waktu 210 hari disebut hari “Otonan” atau hari ulang tahun bagi yang bersangkutan. Berdasarkan uraian tersebut yang dimaksud dengan “Otonan” adalah hari kelahiran bagi umat Hindu yang datang dan diperingati setiap 210 hari sekali berdasarkan perhitungan Sapta Wara, Panca Wara dan Wuku yang berbeda dengan pengertian hari ulang tahun pada umumnya yang didasarkan pada perhitungan kalender atau tahun Masehi. Dengan tulisan ini saya mau curhat masalah hari kelahiran saya menurut Hindu Otonan Menurut Catatan Sipil, Saya lahir pada tanggal 1 Februari pada tengah malam. Sekarang saya menjadi bingung karena saya mencari hari Otonan saya ada dua versi. Pertama jika orang lahir pada tengah malam lewat dari pukul tapi belum lewat pukul pagi maka masih di hitung sebagai hari kemarin, misalnya saya lahir pada hari Selasa tanggal 1 Februari, berarti yang dihitung atau dianggap sebagai hari lahir saya adalah hari Senin atau 31 Januari. Sedangkan untuk versi yang kedua adalah versi normal, artinya saya lahir pukul lebih atau lewat tengah malam artinya sudah masuk ke hari berikutnya, misalnya pada pukul masih hari Senin tanggal 31 Desember sedangkan jika sudah lewat dari pukul maka hari sudah masuk hari Selasa yakni tanggal 1 Februari. Selama ini saya menjalani Otonon saya dengan normal artinya hari Selasa tanggal 1 Februari yakni Anggara, Pon, Klawu dan itu berlangsung hampir 30 tahun. Sedangkan beberapa waktu lalu ada seorang Balian orang pintar Bali mengatakan seperti apa yang saya katakan di atas bahwa saya harus menggunakan Otonan hari lahir atau ulang tahun menurut Bali pada hari Senin tanggal 31 Januari yakni Soma, Paing, Klawu. Sampai sekarang saya pun bingung mana hari Otonan saya yang benar supaya saya bisa menjalani kehidupan saya dengan benar. Beberapa hari lalu saya datang ke orang pintar, ini ajakan dari paman saya, katanya dia mau menanyakan Pewetuan nasib kehidupan berdasarkan kelahirna Hindu saya di sana, dengan memberikan tanggal, bulan dan tahun lahir maka orang itu akan tahu bagaimana Pewetuan dari kelahiran saya menurut hari Otonan. Akhirnya paman saya pun bertanya disana dan apa yang dijawab oleh Balian anggap saja begitu tersebut? Dai bilang kalau kelahiran saya ini, Pratiti Awidya artinya untuk menjalani hidup normal haru Mebayuh sebanyak 3 kali dengan jangka waktu masing-masing 15 hari Mebayuh setiap 15 hari sekali, kalau tidak maka kehidupan akan kacau, susah jodoh, meskipun dapat maka akan cepat putus Begitu seterusnya, seperti lingkaran yang tak ada ujung pangkal, kemudian rejeki seret atau sudah kaya meskipun sudah rajin bekerja. Akhirnya berdasarkan saran tersebut, saya pun menyetujuinya. Jika dari kamu ada yang membaca tulisan ini, apakah ada yang bernasib dengan saya? jika iya apa yang kamu lakukan dengan keadaanmu tersebut supaya bisa terhindar dari efek buruk dari hari kelahiran atau Otonan kamu? Nah mungkin hanya itu curhat hari ini semoga ada yang bisa memberi pencerahan.Berikutcara yang bisa kamu gunakan untuk mengetahui weton pasaran berdasarkan tanggal kelahiranmu: 1. Bertanya pada orangtua Orangtua jaman dahulu khususnya masyarakat Jawa dan Bali biasanya akan
Ilustrasi Cara Mengetahui Weton dari Tanggal Lahir Foto Indra FauziMasyarakat adat Jawa dan Bali seringkali menggunakan weton sebagai ramalan untuk mengetahui kecocokan pasangan yang ingin menikah. Bukan hanya itu, weton juga dipercaya menjadi tolak ukur dalam menentukan karakter, rezeki, jodoh dan kesuksesan Jawa yang masih kental adat istiadatnya biasa menjadikan weton sebagai perhitungan untuk menentukan suatu keputusan besar. Misalnya masa tanam dan panen, tanggal pernikahan, hingga menggambarkan nasib mereka yang masih menggunakan weton juga memiliki tradisi khusus yang kerap dirayakan. Seperti perayaan hari weton setiap 35 hari sekali dengan membuat bubur panca warna atau lima warna yaitu, hitam, putih, merah, kuning, untuk yang melanggar adat weton juga dipercaya akan mendapatkan kesusahan atau kemalangan. Oleh karena itu banyak dari orang Jawa kuno yang masih menggunakan weton dalam memutuskan hal hakikatnya weton adalah perayaan hari kelahiran berdasarkan perhitungan hari dalam kalender Jawa. Kalender Jawa sendiri memiliki jumlah hari dalam sepekan yang sama dengan kalender islam dengan 5 hari pasaran yaitu Legi, Paing, Pon, Wage, dan Kliwon. Weton adalah gabungan keduanya yang menunjukan tanggal dan hari lahirnya Mengetahui Weton Berikut cara yang bisa kamu gunakan untuk mengetahui weton pasaran berdasarkan tanggal kelahiranmu1. Bertanya pada orangtuaOrangtua jaman dahulu khususnya masyarakat Jawa dan Bali biasanya akan mengingat weton dari kelahiran sang anak. Mengetahui weton seseorang dianggap penting untuk orangtua sebagai penentu tanggal hingga pasangan yang dianggap cocok untuk menikah. Untuk mengetahui jenis weton, kita bisa menghitung sendiri weton kita berdasarkan tanggal lahir mengikuti langkah berikutTemukan angka pada kalender jawaIlustrasi Cara Mengetahui Weton dari Tanggal Lahir Foto diatas berisi bulan dan tahun Jawa. Sebagai contoh, saya kelahiran januari 1990. Cara kerjanya adalah tarik garis horizontal sejajar dengan tahun dan bulan kelahiran, maka akan ditemukan angka 1’.Cocokan dengan tabel hariIlustrasi Cara Mengetahui Weton dari Tanggal Lahir Foto mengetahui hari apa kamu lahir pada kalender Jawa, caranya adalah dengan menjumlahkan angka 1 angka yang didapat dari langkah sebelumnya dengan tanggal lahir. Misalnya 1+13 = 14. Maka berdasarkan gambar, saya bisa mengetahui bahwa saya lahir di hari mengetahui pasaran weton, caranya mudah. Cukup menyamakan tanggal lahir kamu dengan tanggalan jawa. Apabila kamu tidak mengetahui tanggal kelahiranmu pada tanggalan jawa, kamu bisa melihat tanggalan jawa secara online di situs cara yang praktis, kamu bisa mencoba mencari cara mengetahui weton kelahiran secara online dengan mengunjungi situs Hanya dengan memasukan nama dan tanggal lahir kamu sudah bisa mengetahui jenis weton pasaran mu.
Silakanpilih tanggal, bulan dan tahun (silakan ketik manual) sesuai dengan tanggal lahir yang mau di cari atau diketahui otonannya. Setelah itu silakan klikOm Swastyastu, Beberapa waktu lalu saya sudah sempat posting tulisan dengan judul Cara Mengetahui Otonan Berdasarkan Tanggal Lahir. Kali ini saya akan menulis sesuatu yang terbalik dari tulisan saya sebelumnya. Kali ini saya akan memberikan sedikit tips tentang Cara Mengetahui Hari Lahir Berdasarkan Otonan. Mungkin orang-orang tua Penglingsir kita dulu hanya ingat kelahiran berdasarkan hitungan hari Bali / Hindu / otonan jadi jarang mengingat tanggal lahir dan mungkin hanya diingat tahun lahir saja. Namun sebelum itu kita bahas dulu apa itu Otonan menurut Hindu. Otonan berasal dari kata “pawetuan”, yaitu peringatan hari lahir menurut tradisi agama Hindu di Bali yang didasarkan pada Sapta wara, Panca wara, dan Wuku. Dalam kalender Bali otonan dirayakan setiap 210 hari setiap 6 bulan sekali. Baca Juga Eka Dasa Wara dan Wuku Selain itu kita juga harus tahu kalau perhitungan hari menurut hindu adalah berdasarkan tahun Saka yang artinya pergantian hari di mulai dari pagi hari pukul dan berakhir juga besok paginya pukul waktu setempat. Misalnya hari ini tanggal 5 April 2018, kalau ada bayi lahir pukul - masih masuk ke pewetuan atau wewaran tanggal 5 April 2018. Contoh lain, masih di hari yang sama, jika ada bayi lahir dari pukul - besoknya maka wewaran untuk otonan masih memakai tanggal 5 April 2018 yakni Wraspati, Kliwon Ukir. Loh bukanya pukul lewat sudah masuk tanggal 6 April 2018? Iya betul, untuk ulang tahun atau administrasi kependudukan memang memakai tanggal 6 April 2018 namun untuk perhitungan wewaran otonan masih memakai tanggal 5 April 2018 karena hari itu masih harinya tanggal 5 berdasarkan kalender Bali saka. Jadi waktu lahir juga mempengaruhi Otonan yang dipakai, misalnya admin sendiri lahir pukul lewat dikit pada tanggal 1 Februari, namun karena hari itu masih milik tanggal 31 Januari menurut Hindu maka Otonan saya memakai wewaran dari tanggal 31 Januari yakni Soma Paing Kelawu. Jadi ingat jangan sampai salah membuat dedinan otonan bagi kamu yang baru memulai jadi orang tua untuk anak tercinta nanti. Perlu diingat lagi, jika lahir pada awal-awal tahun biasanya dedinan muncul dua kali karena ketika 360 hari kurang 210 hari masih tersisa satu kali pada tahun yang sama. Seperti hari lahir saya jika kamu mengetik Baca juga Cara Mengetahui Otonan berdasarkan Tanggal lahir. Baiklah saya tidak akan berlama-lama lagi, untuk mengetahui tanggal lahir berdasarkan otonan caranya sangat mudah hanya dengan bantuan dari website tentang kalender Bali. Silakan klik saja disini untuk langsung menuju form konversi dari Wewaran menjadi tanggal lahir. Sebagai contoh ada orang yang bertanya di kolom komentar Youtube saya tentang tanggal lahirnya berdasarkan Otonan, isi komentarnya seperti ini. "Bisa bantu tolong carikan kelender 1974, saya pengen tahu tanggal lahir saya. Saya lahir Kamis Wraspati Kliwon. 55 hari sebelum Galungan 1974. Mungkin ada yang bisa bantu menemukan kalender 1974. makasih banyak atas infonya." Saya pun sudah sempat mencari hasilnya dengan bantuan Web tersebut dan berikut adalah balasan saya terhadap komentar tersebut. "Saya sudah sempat mencari berdasarkan informasi yang Bapak berikan, kalau tidak salah bapak lahir tanggal 25 Juli 1974 Wraspati, Keliwon Ukir, karena tahun 1974 ada dua kali Galungan yakni bulan Februari dan September jadi yang cocok sebagai acuan adalah Galungan di bulan September dan 55 hari sebelum Galungan adalah tanggal 25 Juli 1974 Wraspati, Keliwon Ukir, Suksema." Jika kamu sudah klik Website tersebut maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Berdasarkan kasus tersebut pertama kita cari dulu berapa kali Galungan pada tahun 1974. Seperti kita ketahui Galungan jatuh pada Buda Kliwon Dungulan, maka pada kolom nomor satu kita masukkan panca wara kliwon kolom kedua kita masukkan Saptawara buda dan kolom keiga kita masukkan Wuku Dungulan dan pada kolon keempat kita masukkan rentang tahun yakni 1974 dan 1974 sesuia contoh di atas, kemudian klik hasilnya. Hasilnya adalah untuk tahun 1974 Galungan ada dua kali yakni tanggal 20 Februari dan 18 September 1974. Berdasarkan clue yang satu lagi bahwa dia lahir 55 hari sebelum Galungan. Maka kita hitung mundur dari Galungan 20 Februari 1974 jika di kurang 55 hari maka akan jatuh pada 4 Desember 1973, jadi untuk itu Galungan ini tidak cocok. Kita lihat Galungan yang kedua yakni tanggal 18 September 1974, jika dikurang 55 hari sebelum Galungan maka akan jatuh pada tanggal 25 Juli 1974 jadi yang cocok dengan clue tersebut adalah Galungan yang jatuh pada tanggal 18 September 1974. Setelah itu kita coba masukkan otonan orang itu yang diketahui hanya Panca wara kliwon pada kolom satu dan Sapta wara wraspati pada kolom dua dan pada kolom tiga kita masukkan tahun 1974 dan klik hasilnya. Setelah diklik hasilnya maka ada beberapa hasil yang muncul. Sekarang kita cek dengan clue 55 hari sebelum Galungan pada tanggal 18 September 1974. Jadi hasil yang paling cocok adalah hasil dengan tanggal 25 Juli 1974 adalah Kamis wraspati Keliwon Ukir. Jadi orang yang bertanya itu adalah lahir pada tanggal 25 Juli 1974. Nah itulah cara mengetahui tanggal lahir berdasarkan otonan, semoga bermanfaat bagi mereka yang saat ini sedang ingin mengetahui hari lahirnya berdasarkan otonannya, semoga berhasil. Tampilan di atas adalah tampilan website ketika dibuka di komputer, jika dibuka lewat HP maka tampilannya akan beda, untuk tutorialnya dengan memakai HP silakan tonton video di bawah ini terimakasih. Om Santhi, Santhi,Santhi Om. g7DnBvL. 495 289 265 382 105 209 303 397 300